Minggu, 18 Desember 2011

Nilai Keindahan Rumah Joglo



Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Terdiri dari 2 bagian utama yakni pendapa dan dalam. Bagian pendapa adalah bagian depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan untuk menerima tamu atau ruang bermain anak dan tempat bersantai keluarga. Bagian dalam adalah bagian dalam rumah yang berupa ruangan kamar,ruang kamar dan ruangan lainnya yang bersifat lebih privasi. Ciri-ciri bangunan adalah pada bagian atap pendapanya yang menjulang tinggi seperti gunung.


Tak hanya megah, indah, sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural, arsitektur bangunan joglo juga dapat meredam gempa. Bagaimana desainnya?

Sebuah bangunan joglo yang menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa mencerminkan ketenangan, hadir di antara bangunan- bangunan yang beraneka ragam. Interpretasi ini memiliki ciri pemakaian konstruksi atap yang kokoh dan bentuk lengkung-lengkungan di ruang per ruang.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni bangunan tradisional.

Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah adat Kudus terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai tumpuan atap rumah agar atap rumah bisa berbentuk pencu.


Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekadar pemahaman seni konstruksi rumah, juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini.

Pada bagian pintu masuk memiliki tiga buah pintu, yakni pintu utama di tengah dan pintu kedua yang berada di samping kiri dan kanan pintu utama. Ketiga bagian pintu tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sementara dua pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.


Pada ruang bagian dalam yang disebut gedongan dijadikan sebagai mihrab, tempat Imam memimpin salat yang dikaitkan dengan makna simbolis sebagai tempat yang disucikan, sakral, dan dikeramatkan. Gedongan juga merangkap sebagai tempat tidur utama yang dihormati dan pada waktuwaktu tertentu dijadikan sebagai ruang tidur pengantin bagi anak-anaknya.
Quote:

Ruang depan yang disebut jaga satru disediakan untuk umat dan terbagi menjadi dua bagian, sebelah kiri untuk jamaah wanita dan sebelah kanan untuk jamaah pria. Masih pada ruang jaga satru di depan pintu masuk terdapat satu tiang di tengah ruang yang disebut tiang keseimbangan atau soko geder, selain sebagai simbol kepemilikan rumah, tiang tersebut juga berfungsi sebagai pertanda atau tonggak untuk mengingatkan pada penghuni tentang keesaan Tuhan.
Quote:
Begitu juga di ruang dalam terdapat empat tiang utama yang disebut soko guru melambangkan empat hakikat kesempurnaan hidup dan juga ditafsirkan sebagi hakikat dari sifat manusia.

“Untuk membedakan status sosial pemilik rumah, kehadiran bentangan dan tiang penyangga dengan atap bersusun yang biasanya dibiarkan menyerupai warna aslinya menjadi ciri khas dari kehadiran sebuah pendopo dalam rumah dengan gaya ini,” tutur Zulfikar Latief, pemilik galeri Rumah Jawa, yang menyediakan rumah adat joglo dan furnitur etniknya.

Kesan yang akan timbul dari arsitektur bangunan tradisional joglo sering kali terasa antik dan kuno, hal ini timbul melalui kehadiran perabot hingga pernak-pernik pendukung bernuansa lawas yang dibiarkan apa adanya. Namun, dalam penataan hunian bergaya ini tidak ada salahnya bila dikombinasikan dengan gaya modern maupun minimalis.

‘The Cloud’ : KONSEP GEDUNG KEMBAR yang unik dari KOREA








Penerapan Green City


Green city sebagai konsep perencanaan kota saat ini telah banyak di lakukan di kota-kota di Indonesia. Kita berpikir bagaimana kota dapat direncanakan dan ditata ulang secara sehat dan secara ekologis. Konsep kota hijau, atau yang sering disebut green city kelihatannya mudah direncanakan, tapi belum tentu mudah diterapkan karena perlu niat baik dari semua pihak, terutama pemerintah kota, masyarakat kota, serta semua pihak yang bergerak di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan. Walau bagaimanapun mulai dari saat ini kita harus membuat kota atau tempat tinggal senyaman mungkin dengan konsep Green City yaitu konsep dengan keharmonisan kota dalam segi ekonomis dan ekologis.
Tidak hanya di Indonesia, saat ini sudah banyak Negara-negara besar dunia yang menerapkan konsep Green City pada kota-kota di Negara mereka. Bukan hanya menghijaukan kota-kota dengan menanam banyak tanaman dan tumbuhan serta membuat taman-taman. Namun juga membuat kota yang sehat dan bebas dari polusi udara seperti karbon monoksida (CO), dan oksida nitrogen (NOx). Bisa dengan banyak cara. Seperti yang sudah diselenggarakan selama ini yaitu Car Free Day atau hari bebas kendaraan. Saat itu kita dapat melakukan banyak aktifitas olahraga di jalanan bebas kendaraan tersebut. Secara individu, kita sebagai penduduk kota hendaknya memiliki hobby berjalan kaki dan bersepeda serta mengutamakan penggunaan kendaraan umum yang mampu mengangkut sejumlah penumpang yang banyak daripada menggunakan kendaraan pribadi. Atau bisa juga dengan penggunaan sarana angkutan dengan energy fosil.Green City atau kota hijau yang kita harapkan adalah kota yang bukan hanya memiliki lingkungan hijau yang cukup, tetapi kota yang dapat memanfaatkan dan menggunakan energi yang hemat. Sebaiknya kota hijau juga menerapkan teknologi daur ulang barang bekas seperti reuse, reduce dan recycle.
Tidak cukup dari segi ekologis saja, namun juga dari segi ekonomis penduduk kota, sosial dan budaya. Bila semua sudah lengkap dan terpenuhi barulah suatu kota layak di katakan Green City.

SMART GREEN CITY PLANNING UNTUK MASA DEPAN

 
Green City atau kota hijau, banyak orang beranggapan bahwa suatu kota dikatakan Green City karena pengaruh lingkungan hijaunya atau segi ekologisnya, padahal bukan hanya itu saja yang mempengaruhi kota di katakan Green City, masih banyak hal lain yang dapat mempengaruhi, salah satunya dari segi ekonomis, ya, ekonomi masyarakat di kota tersebut,
Suatu kota dapat dikatakan Green City dan harmonis bila penduduk kotanya hidup damai dan sejahtera dalam segi ekonomi. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang memang telah berhasil membedakan orang kaya, sederhana, dan idak mampu, Suatu kota dikatakan harmonis dalam hal ekonomi bila sudah tidak ada lagi orang yang tidak mampu di kota itu, Semua penduduk sudah dapat hidup sejahtera, Tidak harus kaya, bila penduduk tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, penduduk tersebut sudah dapat dikatakan sejahtera, karena ia sudah tidak terbebani lagi masalah ekonomi karena telah tercukupi,
Kalaupun di kota tersebut masih ada penduduk yang kurang atau tidak mampu, selagi pemerintah dapat memerhatikan ekonomi penduduk kota tersebut penduduk yang kurang mampu dapat sejahtera misalnya pemerintah memberi pinjaman berupa modal usaha kepada penduduk tersebut agar penduduk itu dapat mebuat usaha sendiri sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan setelah itu mereka dapat mengganti uang dari pemerintah, dengan begitu hidup mereka akan sejahtera,
Sekarang ini di kota-kota di Indonesia sudah banyak pemerintah yang seperti itu, tapi sekarang ini banyak juga pemerintah yang tidak memedulikan rakyatnya, Contohnya pemerintah atau pejabat Negara yang memakan uang rakyat, Uang yang seharusnya untuk mensejahterakan rakyat malah diambil atau tepatnya dicuri oleh pejabat Negara atau pemerintah setempat. Peristiwa seperti ini yang kita sebut “Korupsi” . Saat ini korupsi sedang marak terjadi. Mereka seakan-akan tidak peduli lagi atau tidak ingat bahwa di luar sana masih sangat banyak rakyat yang membutuhkan mereka, sehingga masih sangat banyak penduduk yang belum sejahtera karena ekonomi mereka yang tidak memadai.
Jadi, kesejahteraan penduduk juga tergantung oleh yang memimpin. Yang kebutuhan ekonominya sudah tercukupi tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan masalah itu, tapi yang ekonomi nya masih rendah, tentu akan sangat merasa terbebani dan menderita. Apalagi bila yang memimpinnya sudah tidak bertanggung jawab. Namun penduduk yang kurang mampu itu juga harus berusaha dan bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan mensejahterakan keluarga mereka, bukannya malah malas-malasan dan tinggal menunggu bantuan dari Pemerintah, paling-paling pemerintah hanya bisa membantu memberikan pinjaman modal usaha dan setelah itu tergantung mereka sendiri ingin menggunakan itu untuk membuat usaha apa. Intinya, keharmonisan suatu kota juga dipengaruhi oleh ekonomi penduduk yang tinggal di kota tersebut. Bila penduduknya tidak sejahtera karena masalah ekonomi, kota tersebut belum bias dikatakan harmonis dan dijuluki Green City walau lingkungannya sudah bagus.

Senin, 31 Oktober 2011

RUANG TERBUKA HIJAU RUANG TERBUKA dan RUANG TERBUKA HIJAU

 
I. RUANG TERBUKA (OPENSPACE)

Sampai saat ini pemanfaatan ruang masih belum sesuai dengan harapan yakni terwujudnya ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Menurunnya kualitas permukiman di perkotaan bisa dilihat dari kemacetan yang semakin parah, berkembangnya kawasan kumuh yang rentan dengan bencana banjir/longsor serta semakin hilangnya ruang terbuka (Openspace) untuk artikulasi dan kesehatan masyarakat.

Sebagai wahana interaksi sosial, ruang terbuka diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial,  ekonomi, dan budaya. Aktivitas di ruang publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat.

Ruang terbuka menciptakan karakter masyarakat kota. Tanpa ruang-ruang publik masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat maverick yang nonkonformis-individualis-asosial, yang anggota-anggotanya tidak mampu berinteraksi apalagi bekerja sama satu sama lain. Agar efektif sebagai mimbar, ruang publik haruslah netral. Artinya, bisa dicapai (hampir) setiap penghuni kota. Tidak ada satu pun pihak yang berhak mengklaim diri sebagai pemilik dan membatasi akses ke ruang publik sebagai sebuah mimbar politik.

Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun  waktu terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang terbuka hijau seperti taman kota, hutan dan sebagainya.  Dilihat dari sifatnya ruang terbuka bisa dibedakan menjadi ruang terbuka privat (memiliki batas waktu  tertentu untuk mengaksesnya dan kepemilikannya bersifat pribadi, contoh halaman rumah tinggal), ruang terbuka semi privat (ruang  publik yang kepemilikannya pribadi namun bisa diakses langsung oleh masyarakat, contoh Senayan, Ancol)  dan ruang terbuka umum (kepemilikannya oleh pemerintah dan bisa diakses langsung oleh masyarakat tanpa batas  waktu tertentu, contoh alun-alun, trotoar). Selain itu ruang terbuka pun bisa diartikan sebagai ruang interaksi (Kebun Binatang, Taman rekreasi, dll).

Ditinjau dari pengertian di atas, ruang terbuka tidak selalu harus memiliki bentuk fisik (baca: lahan dan lokasi) definitif. Dalam bahasa arsitektur, ruang terbuka yang telah berwujud fisik ini sering juga disebut sebagai ruang publik, sebutan yang sekali lagi menekankan aspek aksesibilitasnya.

Stephen Carr dalam bukunya Public Space, ruang publik harus bersifat responsif, demokratis, dan  bermakna. Ruang publik yang responsif artinya harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan  kepentingan luas. Secara demokratis yang dimaksud adalah ruang publik itu seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat umum tanpa harus terkotak-kotakkan akibat perbedaan sosial, ekonomi, dan budaya.  Bahkan, unsur demokratis dilekatkan sebagai salah satu watak ruang publik karena ia harus dapat  dijangkau (aksesibel) bagi warga dengan berbagai kondisi fisiknya, termasuk para penderita cacat tubuh  maupun lansia.

Ruang-ruang terbuka  atau ruang-ruang publik ditinjau dari bentuk fisiknya dapat rupa Ruang Terbuka Hijau dan/atau Ruang Terbuka Binaan (Publik atau Privat)




II.  RUANG TERBUKA HIJAU  (Green Openspaces)

Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat  tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya  pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota.

Sejumlah areal  di  perkotaan, dalam beberapa dasawarsa terakhir  ini,  ruang publik,  telah tersingkir akibat pembangunan gedung-gedung yang cenderung berpola “kontainer” (container  development) yakni bangunan yang secara sekaligus dapat menampung berbagai aktivitas sosial ekonomi, seperti Mall, Perkantoran, Hotel, dlsbnya, yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Hanya orang-orang kelas menengah ke atas saja yang “percaya diri” untuk  datang ke tempat-tempat semacam itu.

Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah. Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang terbuka hijau saat ini baru mencapai 10% dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olah raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.

Contoh, Curtibas, sebuah kota di Brazil yang menjadi bukti keberhasilan penataan ruang yang mengedepankan RTH di perkotaan. Melalui berbagai upaya penataan ruang seperti pengembangan pusat perdagangan secara linier ke lima penjuru kota, sistem transportasi, dan berbagai insentif pengembangan kawasan, persampahan dan RTH, kota tersebut telah berhasil meningkatkan rata-rata luasan RTH per kapita dari 1 m2 menjadi 55 m2 selama 30 tahun terakhir. Sebagai hasilnya kota tersebut sekarang merupakan kota yang nyaman, produktif dengan pendapatan per kapita penduduknya yang meningkat menjadi dua kali lipat. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggapan pengembangan RTH yang hanya akan mengurangi produktivitas ekonomi kota tidak terbukti.

Kebijaksanaan pertanahan di perkotaan yang sejalan dengan aspek lingkungan hidup adalah jaminan terhadap kelangsungan ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau ini mempunyai fungsi “hidro-orologis”, nilai estetika dan seyogyanya sekaligus sebagai wahana interaksi sosial bagi penduduk di perkotaan. Taman-taman di kota menjadi wahana bagi kegiatan masyarakat untuk acara keluarga, bersantai, olah raga ringan dan lainnya. Demikian pentingnya ruang terbuka hijau ini, maka hendaknya semua pihak yang terkait harus mempertahankan keberadaannya dari keinginan untuk merobahnya.

Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) terdiri dari Ruang Terbuka Hijau Lindung (RTHL) Dan Ruang Terbuka  Hijau Binaan (RTH Binaan).

Ruang Terbuka Hijau Lindung (RTHL) adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, di dominasi oleh tanaman yang tumbuh secara alami atau tanaman budi daya.
Kawasan hijau lindung terdiri dari cagar alam di daratan dan kepulauan, hutan lindung, hutan wisata, daerah pertanian, persawahan, hutan bakau, dsbnya.

Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB) adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka/ umum, dengan permukaan tanah di dominasi oleh perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman.
Kawasan/ruang  hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, peresapan air, pencegahan polusi  udara dan perlindungan terhadap flora

Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Kegiatan–kegiatan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan hijau mengakibatkan perubahan pada lingkungan yang akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan perkotaan. Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan hijau pasti akan lebih baik jika setiap orang mengetahui fungsi RTH bagi lingkungan perkotaan. fungsi dari RTH bagi kota yaitu: untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan dalam kota dengan sasaran untuk memaksimumkan tingkat kesejahteraan warga kota dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat.
Berdasarkan fungsinya menurut Rencana Pengembangan Ruang terbuka hijau tahun 1989 yaitu :
1. RTH yang berfungsi sebagai tempat rekreasi dimana penduduk dapat melaksanakan kegiatan berbentuk rekreasi, berupa kegiatan rekreasi aktif seperti lapangan olahraga, dan rekreasi pasif seperti taman.
2. RTH yang berfungsi sebagai tempat berkarya, yaitu tempat penduduk bermata pencaharian dari sektor pemanfaatan tanah secara langsung seperti pertanian pangan, kebun bunga dan usaha tanaman hias.
3. RTH yang berfungsi sebagai ruang pemeliharaan, yaitu ruang yang memungkinkan pengelola kota melakukan pemeliharaan unusur-unsur perkotaan seperti jalur pemeliharaan sepanjang sungai dan selokan sebagai koridor kota.
4. RTH yang berfungsi sebagai ruang pengaman, yaitu untuk melindungi suatu objek vital atau untuk mengamankan manusia dari suatu unsur yang dapat membahayakan seperti jalur hijau disepanjang jaringan listrik tegangan tinggi, jalur sekeliling instalasi militer atau pembangkit tenaga atau wilayah penyangga.
5. RTH yang berfungsi sebagai ruang untuk menunjang pelestarian dan pengamanan lingkungan alam, yaitu sebagai wilayah konservasi atau preservasi alam untuk mengamankan kemungkinan terjadinya erosi dan longsoran pengamanan tepi sungai, pelestarian wilayah resapan air.
6. RTH yang berfungsi sebagai cadangan pengembangan wilayah terbangun kota di masa mendatang.
Sangat penting untuk diingat bahwa tumbuhan merupakan kehidupan pelopor yang menyediakan bahan makanan dan perlindungan kepada hewan maupun manusia. Sementara untuk kota di luar negeri taman identik dengan peradaban suatu bangsa, sehingga mereka sangat memperhatikan masalah pembanguan fungsi, misalnya Di Italia; terkenal sebagai tempat asal pemusik kelas dunia memiliki taman dengan ciri khas permainan musik lewat water orchestra, Di Yunani; orang terkenal gemar memasak dan mengobati memiliki taman dengan ciri khas kitchen garden, Di Mesir; taman memiliki ciri khas tanaman herba, rempah-rempah dan wewangian, di Inggris; taman dengan rumput terpangkas rapi dengan seni pemangkasan yang terkenal yaitu topiary, di Cina dan Jepang; dengan tradisi Buddhisme, taoisme merancang taman yang berfungsi spirit kerohanian dengan ciri khas taman adalah air, batu dan bukit-bukitan (Kompas, April, 2001) dan di Sydney yang berpenduduk asli suku Aborigin menganggap tanah dan alam bagian dari hidup mereka, jadi pemerintah membangun taman nasional (suaka alam) dengan mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai pengelola taman dan setelah itu mengembalikannya kepada penduduk tradisional sepenuhnya, lalu pemerintah menyewa taman tersebut dari penduduk, sehingga sehingga kedua pihak mengelolanya bersama (Kompas, September, 2000).

Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Manfaat RTH kota secara langsung dan tidak langsung, sebagian besar dihasilkan dari adanya fungsi ekologis, atau kondisi ’alami’ ini dapat dipertimbangkan sebagai pembentuk berbagai faktor. Berlangsungnya fungsi ekologis alami dalam lingkungan perkotaan secara seimbang dan lestari akan membentuk kota yang sehat dan manusiawi.
Manfaat tanaman sebagai komponen kehidupan (biotik) dan produsen primer dalam rantai makanan, bagi lingkungan dan sebagai sumber pendapatan masyarakat, semua orang sudah mengetahuinya. Proses fotosintesis telah diajarkan sejak sekolah dasar, di mana zat hijau (khlorofil) yang banyak terdapat dalam daun dengan bantuan energi matahari dan air, menghasilkan makanan, berupa karbohidrat, protein, lemak juga vitamin dan mineral, sangat berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Tanaman adalah pabrik tanpa butuh bahan bakar fosil, bahkan dia adalah sumber karbon itu, sama juga tidak membutuhkan energi listrik atau api untuk memasak makanannya agar bisa terus tumbuh. Pabrik ini tidak mencemari media lingkungan, bahkan membantu ’membersihkan’ media udara yang kotor serta ’menyegarkan’ udara. Akar pohon berfungsi untuk menarik bahan baku dari dalam media tanah, antara lain berbagai macam mineral yang larut dalam air. Zat-zat tersebut ’dimasak’ dalam ’pabrik’ daun menghasilkan karbohidrat (tepung, gula, selulosa/serat), oksigen, yang seringkali disimpan dalam gudang berbentuk buah dan biji untuk sebagai agen pertumbuhan selanjutnya.
1. Manfaat bagi Kesehatan
Tanaman sebagai penghasil oksigen (O2) terbesar dan penyerap karbon dioksida (CO2) dan zat pencemar udara lain, khusus di siang hari, merupakan pembersih udara yang sangat efektif melalui mekanisme penyerapan (absorbsi) dan penjerapan (adsorbsi) dalam proses fisiologis, yang terjadi terutama pada daun, dan permukaan tumbuhan (batang, bunga, dan buah).
Pembuktian, bahwa tumbuhan dapat efektif membentuk udara bersih, dapat dicermati dari hasil studi penelitian Bernatzky (1978: 21-24), yang menunjukkan bahwa setiap 1 hektar RTH, yang ditanami pepohonan, perdu, semak dan penutup tanah, dengan jumlah permukaan daun seluas 5 hektar, maka sekitar 900 Kg CO2 akan dihisap dari udara, dan melepaskan sekitar 600 Kg O2 dalam waktu 12 jam.
Hasil penelitian Hennebo (1955) menyimpulkan, bahwa terjadi pengendapan debu (aerosol) pada lahan terbuka dan khususnya pada hutan kota. Pengendapan debu dipengaruhi jarak RTH terhadap sumber debu, jenis dan konsentrasi debu, kondisi iklim, topografi, jenis, dan kelompok tanaman, serta struktur arsitektural RTH.
2. Ameliorasi Iklim
Dengan adanya RTH sebagai ‘paru-paru’ kota, maka dengan sendirinya akan terbentuk iklim yang sejuk dan nyaman. Kenyamanan ini ditentukan oleh adanya saling keterkaitan antara faktor-faktor suhu udara, kelembaban udara, cahaya, dan pergerakan angin.
Hasil penelitian di Jakarta, membuktikan bahwa suhu di sekitar kawasan RTH (di bawah pohon teduh), dibanding dengan suhu di ‘luar’nya, bisa mencapai perbedaan angka sampai 2-4 derajat celcius (Purnomohadi, 1995).
RTH membantu sirkulasi udara. Pada siang hari dengan adanya RTH, maka secara alami udara panas akan terdorong ke atas, dan sebaliknya pada malam hari, udara dingin akan turun di bawah tajuk pepohonan. Pohon, adalah pelindung yang paling tepat dari terik sinar matahari, di samping sebagai penahan angin kencang, peredam kebisingan dan bencana alam lain, termasuk erosi tanah. Bila terjadi tiupan angin kencang di ‘atas’ kota tanpa tanaman, maka polusi udara akan menyebar lebih luas dan kadarnya pun akan semakin meningkat.

Jumat, 15 April 2011

Landscape Unik Dari Bahan Makanan

Terinspirasi dari film The Wizard of Oz dan Charlie and the Chocolate Factory, Carl Warner, seniman asal London mulai lagi menciptakan landscape unik dari bahan makanan. Entah menggunakan sayur-sayuran, produk-produk roti atau daging, atau yang lainnya, tetap saja karyanya terlihat sangat mengagumkan.
Sementara dia sibuk menyusun foodscape-nya, Carl sering meminta bantuan penghias makanan dan pembuat model untuk membantunya. Prosesnya biasanya dimulai dengan membuat sketsanya, lalu disusunlah segala detail bahan-bahan tadi, dan terakhir, dia abadikan dalam foto dan sedikit retouch di Mac. Prosesnya makan waktu berhari-hari. Terutama pada saat akan memulai dimana dia biasa nongkrong berjam-jam di supermarket untuk memilih bahan-bahan yang cocok untuk foodscape-nya.




























































































10 Bangunan Terluas Di Dunia

Dari waktu ke waktu seiring dengan semakin majunya peradaban manusia, makin banyak bengunan-bangunan yang menghiasi bumi kita ini. dari hanya bangunan gubuk kecil hingga bangunan yang super megah dan luas. terlebih lagi makin majunya teknologi membuat manusia makin mudah untuk dapat menciptakan bangunan-bangunan besar dan luas.

Berikut adalah 10 bangunan terluas di dunia yang pernah dibuat oleh manusia :

10. Suvarnabhumi Airport, Thailand
Boleh dibilang bahwa bandara Suvarnabhumi Airport adalah salah satu bandara terbesar di asia tenggara, dengan ruang tunggu yang luas serta ruang kendali dan administrasi yang luas juga, total luas seluruh bangunan ini adalah sebesar 563,000 m² (lapangan landasan pesawat tidak masuk hitungan)


9. Hong Kong International Airport, China
Peringkat sembilan masih tetap dikuasai oleh bandara, namun kali ini bukan dari asia tenggara, melainkan dari china, yaitu Hong Kong International Airport, sebagai salah satu bendara tersibuk di dunia, bangunan bandara ini mempunyai luas sebesar 570,000 m².


8. K-25, USA
K-25, USA adalah sebuah pusat produksi dan penelitian uranium milik amerika serikat yang berada di daerah Tennesee. bangunan ini dibangun pada tahun 1945 dan menghabisakn biaya sampai 512 juta dollar. seluruh area bangunan ini adalah seluas 609,000 m².


7. Pentagon, USA
Pentagon adalah markas pusat militer dan pertahanan Amerika serikat, jadi tak heran jika pentagon mempunyai luas yang sangat luar biasa, hal ini dikarenakan di Pentagon terdapat banyak senjata dan berbagai teknologi kemiliteran milik Amerika serikat, luas seluruh bangunan ini mencapai 610,000 m².


6. The Palazzo, USA
Peringkat 6 masih tetap ditempati oleh Amerika serikat, namun kali ini bukan bangunan kemiliteran, melainkan sebuah Hotel dan kasino megah yang berada di Amerika serikat. The palazo hotel and Resort merupakan bangunan mewah dengan konstruksi kelas satu. Luas bangunan ini mencapai 645,581 m².
http://listphobia.com/wp-content/uploads/071609_1803_10biggestbu7.jpg

5. Berjaya Times Square, Malaysia
Berjaya Times Square adalah sebuah pusat shoping dan hiburan terbesar di malaysia. Di dalam Berjaya Times Square terdapat dua hotel bintang lima, pusat perbelanjaan, kantor, Taman Indoor, dan fasilitas mewah lainya, luas bangunan ini adalah 700,000 m².


4. The Venetian, Makau, China
Sebagai tujuan wisata utama sekaligus ajang judi Dunia, makau memerlukan sebuah tempat komplek yang didalamnya ada kasino, hotel, mall dan sebaginya. dan The Venetian lah jawabanya, tempat ini memenuhi semua syarat sebagai tempat rehat wisatawan Makau, luas The Venetian ini mencapai 980,000 m².


3. Beijing Capital International Airport, China
Beijing Capital International Airport adalah bandara penting di china, Beijing Capital International Airport tercatat sebagai bandara tersibuk ke 8 dunia serta bandara terluas ke 2 di dunia, luas bandara ini mencapai 986,000 m².


2. Aaalsmeer Flower Auction, Belanda
Aaalsmeer Flower Auction adalah sebuah pusat pasar bunga dunia, setiap harinya, ribuan dan jutaan bunga datang untuk dipasarkan ke Belanda dan seluruh Eropa, luas pasar bunga terbesar di dunia ini mencapai 990,000 m².


1. Dubai International Airport, Dubai
Dubai International Airport adalah bandara terbesar di dunia, dengan 97 escalator, 157 lift, 180 check-in counters, dan ruang parkir yang sanggup menampung sampai 2600 mobil membuat bandara ini terpilih sebagai bangunan terluas di dunia dengan luas total banguna mencapai 1,500,000 m².



Desain Jembatan Super Aneh Di China

Desain jembatan ini adalah dari WXY Arsitektur dan Weidlinger Associates Consulting Engineers yang telah memenangkan kompetisi desain untuk membangun Nanhe Jembatan Sungai Pemandangan di Xinjin County, Cina.



Desain Arsitek diilhami dari sejarah budaya yang kaya dan lansekap Xinjin hati mereka. Hal ini juga mencerminkan kemakmuran modern kota.


Tampilan terjalin jembatan ini berfungsi baik pejalan kaki dan pesepeda masing-masing pada jalan mereka sendiri. Kedua jalan menawarkan berbagai sudut pandang dan perspektif sepanjang jembatan.


Desain konstruksi jembatan ini mulai akhir tahun ini.






Bangunan Berbentuk Unik Di Jepang











Miniatur Yang Keren Abis



10 Bangunan Terkeren Di Dunia

1. Millennium Dome, London, Tahun 2000
Didesain oleh Richard Rogers Partnership dan engineers Buro Happold, diameternya sekitar 365 meter dengan puncaknya yang mencapai 100 meter. Saat ini tenda raksasa seukuran titanic ini masih merupakan sesuatu yang sangat impresif dilihat dari desain dan dimensinya.

2. Blur, Expo 02, Yverdon-les-Bains, 2002
Pavilion sensasional ini didesain oleh arsitek New York, Diller + Scofidio, dulunya merupakan bintang di acara Switzerland’s Expo 02. Layaknya ayunan kucing dari besi tensil, dengan tinggi 20 meter dan panjang 100 meter, mengumpul di ujung dermaga yang terbuat dari baja dan kaca di atas danau Neutchatel. Di dalamnya, 30 ribu water jet menciptakan kabut awan yang tidak pernah berhenti.

3. Serpentine Pavilion, London, 2002
Pavilion indah ini didesain oleh arsitek Toyo Ito dan engineer Cecil Balmond, dibangun sebagai acuan suatu arsitektur di masa depan, dimana batasan dinding-dinding, lantai, langit-langit, interior, dan eksteriornya seolah menyatu. Istilah jaman sekarang, canggih dan minimalis.

4. 30 St Mary Axe, London, 2003
Awalnya "ketimun" milik Norman Foster ini dikagumi sekaligus dicemooh. Kebanyakan terpesona oleh bangunan kantornya ini, meski beberapa lagi mengira itu mewakili ambisi berlebihan dari kotanya. Disini terdapat skygardens yang mempesona dan restoran ternama yang mendunia.

5. European Southern Observatory Hotel, Cerro Paranal, Chili, 2003
"Hotel" ini untuk para ahli astronomi yang bekerja di gurun Atacama, merupakan gabungan yang sempurna antara arsitektur dan landscpae, dari praktisi Munich, Auer dan Weber, serta engineer Mayr dan Ludescher. Geometrik dinding-dinding beton merah yang cantik membentuk halaman gaya biara dan pura, di belakangnya ruangan-ruangan yang berbaris banyak.

6. Beijing National Stadium, Beijing, 2008
Stadion berkapasitas 80 ribu tempat duduk ini didesain oleh arsitek-arsitek Swiss Herzog and de Meuron dan juga seniman Cina, Ai Weiwei, merupakan bangunan landmark bagi acara Olimpiade 2008. Terdiri dari dua bangunan utama, salah satunya berada di dalam lainnya: suatu mangkok beton raksasa berwarna merah untuk tempat duduk dikelilingi oleh "sarang burung" baja raksasa.

7. Stasiun Kereta St Pancras, London, 2007
Merupakan kebangkitan luar biasa dari ujung penghabisan rel jaman Victorian Gothic, saat ini merupakan salah satu stasiun terbesar di dunia. Alastair lansley memimpin timnya selama lebih dari satu dekade, merubah gaya arsitektur abad 19 dan menjadikannya rumah bagi kereta-kereta cepat abad 21. Di sini juga terdapat hotel dan flat penthouse bagi yang ingin bermalam.

8. Le Viaduc de Millau, Aveyron, 2004
Jembatan yang indah dan mengagumkan ini melewati Lembah tarn di selatan Perancis. Didesain oleh engineer Michel Virlogeux dan Norman Foster, jembatan Viaduc de Millau ini paling indah dilihat dari puncak sisi lembahnya, terutama saat ujung-ujung tiang jembatannya muncul di antara awan-awan di musim panas. (Baca selengkapnya di sini)

9. Neues Museum, Berlin, 2009
Setelah 10 tahun rekonstruksi yang melelahkan, bangunan budaya abad 19 yang ditutup tahun 1939 ini kembali dibuka dan menjadi populer. Didesain ulang secara kompleks dan inteligent oleh arsitek Inggris David Chipperfield, yang tidak menghilangkan nuansa bangunan klasiknya meski harus disesuaikan perkembangan teknologi saat ini.

10. Burj Dubai, Bangunan Tertinggi di Dunia, Segera Diresmikan
Tingginya yang menjulang ke langit hingga 818 meter, ekuivalen dengan bangunan Empire State Building plus Chrysler Building di atasnya. Didesain oleh Adrian Smith da Bill Baker dari Chicago, al-Burj memiliki 160 lantai kamar hotel, apartemen gaya Armani dan perkantoran.